Tinggal di rumah sendiri dengan harga terjangkau di Cianjur? Siapa bilang cuma mimpi! Sekarang, lewat program rumah subsidi dari pemerintah, punya hunian nyaman dan legal bisa jadi kenyataan, asal tahu caranya.
Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas semua hal penting soal rumah subsidi di Cianjur, mulai dari simulasi cicilan KPR, syarat pengajuan, sampai proses legalitas kayak akta jual beli (AJB).
Jadi kalau kamu lagi cari rumah pertama atau ingin pindah ke tempat yang lebih tenang dan strategis, yuk baca sampai tuntas, biar nggak nyesel atau salah langkah di tengah jalan!
Apa Itu Rumah Subsidi dan Kenapa Populer di Cianjur?
Tahu nggak sih, sekarang punya rumah sendiri itu nggak harus nunggu jadi orang kaya dulu! Buat kamu yang penghasilan UMR atau baru mulai kerja, ada solusi realistis.
Program ini bikin mimpi punya rumah jadi lebih terjangkau, terutama di daerah seperti Cianjur, yang terkenal dengan harga tanahnya yang masih bersahabat dan suasana lingkungannya yang asri.
Apa itu Rumah Subsidi?
Rumah subsidi adalah program perumahan dari pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), supaya mereka bisa punya rumah sendiri dengan harga dan cicilan yang jauh lebih ringan.
Program ini biasanya difasilitasi lewat skema KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), di mana bunga KPR-nya flat dan rendah (5% tetap), DP bisa mulai dari 1 jutaan, dan tenor hingga 20 tahun.
➡️ Kata mudahnya: Cicilan rumah bisa setara harga kos, tapi rumahnya milik sendiri!
Apa Bedanya Rumah Subsidi dan Rumah Komersil?
Ini penting, supaya nggak salah ekspektasi:
Aspek | Rumah Subsidi | Rumah Komersil |
---|---|---|
Harga | Diatur pemerintah, lebih murah | Sesuai pasar, bisa lebih tinggi |
Bunga KPR | Tetap (5%) lewat FLPP | Mengambang (floating) |
Syarat Pengajuan | Gaji < Rp 8 juta, belum punya rumah | Bebas, asal mampu |
Ukuran & Desain | Sederhana (Tipe 30/60, dsb.) | Variatif, bisa lebih besar & mewah |
Tujuan | Hunian pertama, solusi MBR | Bisa untuk investasi, upgrade gaya hidup |
➡️ Intinya, rumah subsidi cocok buat kamu yang butuh rumah pertama dan ingin cicilan ringan, bukan buat gaya-gayaan.
Kenapa Rumah Subsidi Populer di Cianjur?
Cianjur bukan cuma terkenal dengan berasnya, tapi juga makin dilirik sebagai lokasi hunian yang strategis dan ramah dompet. Ini alasannya:
1. Harga Tanah Masih Masuk Akal
Di saat Bandung dan Bogor makin mahal, Cianjur masih punya banyak lahan dengan harga yang jauh lebih bersahabat. Cocok banget untuk pembangunan rumah subsidi.
2. Dekat ke Akses Kota Besar
Lokasinya diapit antara Bandung, Bogor, dan Jakarta via jalur Puncak atau kereta. Banyak orang kerja di luar kota tapi pilih tinggal di Cianjur karena suasananya adem dan biaya hidup lebih rendah.
3. Punya Banyak Proyek Rumah Subsidi
Pemerintah daerah mendukung pengembang untuk menyediakan rumah subsidi di kawasan seperti Sukaluyu, Warungkondang, Cibeber, dan Cipanas.
4. Lingkungan Masih Asri & Tenang
Cocok untuk keluarga muda atau pensiunan. Udara sejuk, masih banyak sawah dan pepohonan—nggak sumpek kayak di kota besar.
5. Peluang Investasi Jangka Panjang
Properti di Cianjur punya potensi naik seiring pembangunan infrastruktur (contoh: jalan tol baru, kereta cepat Jakarta–Bandung lewat dekat Cianjur). Jadi meskipun beli untuk ditinggali sekarang, nilainya bisa naik di masa depan.
Jadi, rumah subsidi itu bukan sekadar rumah murah, tapi juga kesempatan punya hunian layak tanpa harus menunggu bertahun-tahun nabung. Dan kalau kamu cari lokasi yang nyaman, dekat kota besar, tapi tetap adem dan asri, Cianjur jawabannya!

Keunggulan Rumah Subsidi di Cianjur (Spesifik Wilayah)
Kalau kamu lagi cari rumah subsidi, Cianjur itu ibarat hidden gem yang masih banyak belum dilirik orang. Padahal, banyak keunggulan yang bikin rumah subsidi di sini lebih untung secara lokasi, suasana, dan fasilitas dibanding daerah lain. Yuk kita kupas satu-satu!
1. Akses Lokasi Strategis, Nggak Bikin Capek di Jalan
Rumah subsidi di Cianjur, terutama yang ada di kawasan seperti Sukaluyu, Warungkondang, dan Cibeber, biasanya nggak jauh dari jalur utama atau jalan besar. Artinya:
- Dekat ke jalan raya provinsi (akses ke Bandung atau Sukabumi)
- Banyak angkot atau ojek online lewat
- Nggak ribet kalau mau kerja di luar kota, atau antar anak sekolah
➡️ Bonus: Nggak perlu punya kendaraan pribadi dulu pun masih aman!
2. Dekat Fasilitas Umum Sehari-hari
Banyak rumah subsidi di Cianjur yang dibangun berdekatan dengan fasilitas penting, contohnya:
- Pasar tradisional atau minimarket (Indomaret, Alfamart)
- Puskesmas atau klinik 24 jam
- Sekolah dasar & menengah
- Masjid besar atau mushola
Ini penting biar kamu nggak harus “jalan jauh dulu baru ketemu peradaban”. Semua bisa dijangkau dalam waktu 5–10 menit.
3. Lingkungan Lebih Asri, Adem, dan Anti-Sumpek
Bandingkan sama daerah perkotaan seperti Bekasi atau Tangerang, Cianjur punya udara lebih bersih dan nggak penuh polusi. Area rumah subsidi di sini:
- Masih punya banyak sawah, pohon, dan pemandangan hijau
- Suasana tenang, cocok buat keluarga muda atau lansia
- Nggak bising, jauh dari pabrik atau kawasan industri
➡️ Ideal banget buat kamu yang pengen pindah dari hiruk-pikuk kota dan cari ketenangan.
4. Harga Rumah Masih Terjangkau (dan Sesuai Standar Subsidi)
Harga rumah subsidi di Cianjur masih sesuai batas FLPP, yakni sekitar Rp150–180 juta untuk tipe 30/60 atau 36/60. Yang artinya:
- DP bisa mulai dari Rp1–5 juta aja
- Cicilan ringan, sekitar Rp800 ribuan sampai Rp1 jutaan per bulan
- Sudah bisa dapat rumah layak huni dengan legalitas jelas
➡️ Bandingkan dengan harga di pinggiran Bandung atau Bogor, harga segitu mungkin cuma cukup buat kontrak rumah.
5. Potensi Kenaikan Nilai Properti (Untung Jangka Panjang)
Meskipun beli rumah subsidi biasanya untuk ditinggali, jangan remehkan nilai investasinya:
- Proyek tol dan rel kereta cepat mulai mendekati wilayah Cianjur
- Banyak pengembang mulai membangun kluster di area sekitar
- Tanah di Cianjur terus naik nilainya tiap tahun, apalagi dekat kota
➡️ Jadi, beli sekarang = nikmatin rumahnya sekarang + nilai jualnya bisa naik ke depan!
Jadi bukan cuma murah, rumah subsidi di Cianjur itu punya paket komplit: akses strategis, dekat fasilitas, udara adem, dan potensi investasi. Cocok banget buat kamu yang lagi cari rumah pertama tanpa harus “kejar tayang” gaya hidup kota besar.

Simulasi KPR Rumah Subsidi di Cianjur (Interaktif dan Relevan)
Punya uang pas-pasan tapi pengen punya rumah sendiri? Tenang, program KPR FLPP dari pemerintah emang dirancang buat bantu kamu wujudkan mimpi itu.
Nah, di bagian ini, kita bakal bahas gambaran cicilan rumah subsidi di Cianjur, lengkap dengan simulasi sederhana yang bisa kamu jadikan acuan.
Apa Itu KPR FLPP?
KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) adalah program KPR dengan subsidi bunga tetap 5% dan tenor (jangka waktu cicilan) bisa sampai 20 tahun. Dibanding KPR biasa yang bunganya naik-turun, FLPP jauh lebih ringan dan stabil.
🔑 Keuntungan utamanya?
- Cicilan tetap tiap bulan (nggak bikin deg-degan)
- Suku bunga rendah
- Cocok banget buat gaji UMR atau sedikit di atas
Harga Rumah Subsidi di Cianjur: Rata-Rata Berapa?
Mayoritas rumah subsidi di wilayah Cianjur (termasuk Pesona Bukit Cianjur) dijual di kisaran harga:
- Rp150 juta – Rp170 juta untuk tipe 30/60 atau 36/60
- DP ringan, mulai dari Rp1 juta – Rp5 juta
- Sudah termasuk sertifikat SHM dan IMB, tinggal tunggu akad dan serah terima
Simulasi Cicilan Rumah Subsidi
Berikut simulasi KPR FLPP untuk rumah subsidi seharga Rp160 juta, tenor 20 tahun, dengan bunga tetap 5%.
Komponen | Nilai |
---|---|
Harga Rumah | Rp160.000.000 |
Uang Muka (DP) | Rp5.000.000 |
Plafon KPR | Rp155.000.000 |
Tenor | 20 tahun (240 bulan) |
Bunga Tetap | 5% per tahun |
Estimasi Cicilan Bulanan | ± Rp1.050.000/bulan |
Catatan: Cicilan bisa lebih rendah jika DP kamu lebih tinggi atau tenor dipanjangkan.
Bagaimana Cara Menghitung Cicilan?
Kalau kamu pengen coba hitung sendiri, ini rumus sederhana KPR FLPP:
Cicilan = (Pokok KPR + Total bunga 5% selama tenor) ÷ jumlah bulan
Atau, kalau mau praktis, kamu bisa:
- Gunakan simulasi KPR di website bank BTN / BSI
- Konsultasi langsung ke marketing Pesona Bukit Cianjur via WhatsApp
Tips Biar Cicilan Nggak Berat:
- Naikin DP sedikit, misal dari 5 juta jadi 10 juta, supaya cicilan bulanan turun.
- Pilih tenor yang sesuai kondisi keuangan – jangan langsung ambil 20 tahun kalau sanggup 15 tahun, bisa lebih hemat.
- Siapkan penghasilan tetap & rekening tabungan sehat, supaya pengajuan KPR kamu cepat disetujui bank.
- Jangan telat bayar! Karena program subsidi bisa dicabut kalau ada tunggakan parah.
Dengan harga rumah yang masih masuk akal dan cicilan yang nggak bikin kantong bolong, rumah subsidi di Cianjur bisa jadi solusi nyata untuk kamu yang capek ngontrak terus. Nggak perlu tunggu usia 40-an buat punya rumah sendiri—mulai dari sekarang juga bisa!
Syarat & Dokumen Pengajuan Rumah Subsidi
Satu hal penting sebelum bisa punya rumah subsidi: pastikan kamu memenuhi syarat dan siapin dokumen-dokumen pentingnya. Tenang, nggak serumit ngurus visa kok. Asal semua lengkap dan sesuai aturan, prosesnya bisa cepat dan lancar.
Syarat Umum untuk Mengajukan Rumah Subsidi
Berikut ini adalah syarat wajib berdasarkan ketentuan dari Kementerian PUPR untuk bisa ikut program rumah subsidi (FLPP):
- Warga Negara Indonesia (WNI)
Ya jelas harus WNI, dan berdomisili di Indonesia. - Belum Pernah Memiliki Rumah
Kamu harus benar-benar belum punya rumah pribadi sebelumnya (baik atas nama sendiri, suami, atau istri). - Belum Pernah Menerima Subsidi Pemerintah
Misal, sebelumnya sudah pernah dapat KPR subsidi, bantuan perumahan, atau semacamnya? Maka tidak bisa daftar lagi. - Penghasilan Maksimal Rp8 Juta/Bulan
- Untuk rumah tapak: penghasilan maksimal Rp4 juta (untuk beberapa wilayah, bisa sampai Rp8 juta).
- Jika kamu menikah, penghasilan digabung tetap tidak boleh melebihi batas tersebut.
- Bekerja & Memiliki Penghasilan Tetap
Baik sebagai karyawan, wiraswasta, atau profesional. Minimal sudah bekerja selama 1 tahun (dibuktikan). - Usia Minimal 21 Tahun atau Sudah Menikah
Atau sudah bekerja dan bisa memenuhi syarat KPR secara umum.
Dokumen yang Harus Disiapkan (Checklist)
Biar proses pengajuan KPR lancar, kamu perlu siapkan dokumen berikut:
Untuk Karyawan (Pegawai Tetap/Kontrak):
- KTP & KTP pasangan (kalau sudah menikah)
- Kartu Keluarga (KK)
- NPWP
- Slip gaji 3 bulan terakhir
- Surat keterangan kerja dari perusahaan
- Rekening koran 3 bulan terakhir
- Surat pernyataan belum punya rumah & belum pernah terima subsidi
Untuk Wiraswasta:
- KTP & KK
- NPWP
- SIUP/Surat Keterangan Usaha dari Kelurahan
- Rekening tabungan usaha 3 bulan terakhir
- Foto kegiatan usaha
- Surat pernyataan belum pernah punya rumah/subsidi
Tambahan:
- Pas foto 3×4
- Form pengajuan KPR dari bank
- Dokumen booking fee dari developer
Tips Supaya Pengajuan KPR Gampang Disetujui
- Jaga riwayat keuangan bersih
Jangan punya tunggakan cicilan motor, kartu kredit, atau pinjaman online aktif. Karena bank akan cek BI Checking / SLIK OJK. - Pastikan penghasilan cukup untuk menutup cicilan
Biasanya bank akan periksa apakah cicilan KPR-mu tidak melebihi 30–40% dari total penghasilan. - Gunakan rekening pribadi untuk penghasilan bulanan
Supaya arus kas kamu terlihat sehat dan rapi. - Jangan apply ke banyak bank sekaligus
Terlalu banyak pengajuan bisa dianggap mencurigakan oleh sistem bank.
Syarat rumah subsidi itu sebenarnya nggak ribet, asal kamu siapin dari awal dan nggak maksa (misalnya gaji sudah di atas batas, atau sebelumnya pernah dapat subsidi). Kalau semua dokumen siap dan bersih secara data keuangan, prosesnya bisa kelar dalam waktu 2–3 minggu aja, lho!
Proses Pembelian Rumah Subsidi di Cianjur: Step by Step
Mau beli rumah subsidi tapi bingung mulai dari mana? Jangan khawatir, prosesnya sebenarnya nggak serumit yang dibayangkan, asal kamu tahu alurnya dan siapin dokumen sejak awal. Yuk kita bahas satu per satu:
Langkah 1: Pilih Lokasi dan Unit Rumah yang Kamu Mau
- Cek proyek rumah subsidi yang tersedia di Cianjur, seperti di Pesona Bukit Cianjur.
- Lihat site plan, pilih blok/unit yang kamu inginkan (dekat taman, mushola, atau gerbang?).
- Tanyakan ketersediaan unit dan apakah indent (dibangun setelah akad) atau ready stock.
📌 Tips: Kunjungi langsung lokasi atau minta video/foto terbaru biar nggak zonk.
Langkah 2: Isi Form Pemesanan dan Booking Fee
- Setelah pilih unit, kamu akan diminta isi form pemesanan dari developer.
- Bayar booking fee (biasanya Rp500.000 – Rp1.500.000, tergantung developer).
- Booking fee ini biasanya akan dipotong dari DP kalau kamu lanjut ke proses akad.
📌 Hati-hati: Pastikan booking fee refundable kalau pengajuan KPR ditolak, tanya ini di awal!
Langkah 3: Siapkan dan Serahkan Dokumen Lengkap
- Developer akan minta dokumen seperti KTP, KK, slip gaji, surat kerja, dll (lihat bagian sebelumnya).
- Pastikan semua dokumen asli dan fotokopi jelas.
- Developer akan bantu verifikasi awal sebelum diserahkan ke pihak bank.
📌 Kalau kamu wiraswasta, pastikan dokumen usaha dan rekening tabungan usahamu konsisten!
Langkah 4: Proses Pengajuan KPR ke Bank
- Developer akan bantu ajukan KPR ke bank mitra (biasanya BTN, BSI, atau BRI Syariah).
- Proses ini meliputi:
- Survey lapangan oleh pihak bank (cek lokasi rumah dan tempat kerja)
- Cek BI Checking / SLIK OJK
- Verifikasi data penghasilan dan stabilitas pekerjaan
⏳ Estimasi waktu: 1–3 minggu, tergantung kelengkapan data dan kelancaran BI checking.
Langkah 5: Akad Kredit di Kantor Bank
- Jika pengajuan disetujui, kamu akan diundang untuk akad kredit.
- Di sinilah kamu tanda tangan perjanjian KPR, sekaligus serah terima berkas legalitas awal.
- Kamu juga akan mulai dikenakan cicilan bulan berikutnya.
📌 Akad dilakukan di depan notaris & disaksikan pihak bank dan developer.
Langkah 6: Proses Pembangunan Rumah (Jika Indent)
- Kalau rumahnya masih indent, maka pembangunan akan dimulai setelah akad kredit.
- Biasanya butuh waktu 4–6 bulan hingga rumah siap huni.
- Developer akan memberi update secara berkala.
📌 Kalau rumah ready stock, kamu bisa langsung lanjut ke proses serah terima.
Langkah 7: Serah Terima Kunci dan Serah Terima Rumah
- Setelah rumah selesai dibangun, kamu akan diajak untuk serah terima kunci.
- Cek kondisi rumah: apakah sesuai dengan denah, ada retakan, kerusakan, dll.
- Tanda tangan berita acara serah terima.
📌 Pastikan listrik, air, dan fasilitas dasar sudah terpasang dan bisa digunakan.
Langkah 8: Proses Akta Jual Beli (AJB) dan Sertifikat
- Setelah rumah diserahterimakan, kamu tinggal tunggu proses AJB dan sertifikat SHM (biasanya beberapa bulan setelah akad).
- AJB akan diterbitkan oleh notaris, lalu dilanjutkan dengan proses balik nama sertifikat dari developer ke atas nama kamu.
📌 Proses ini bisa makan waktu 3–6 bulan, tergantung kabupaten dan BPN setempat.
Proses beli rumah subsidi di Cianjur itu sebenarnya sangat sistematis, dari pemilihan unit hingga jadi pemilik sah dengan sertifikat. Kuncinya ada di: kelengkapan dokumen, ketepatan waktu, dan komunikasi aktif dengan developer.
Mengenal Akta Jual Beli (AJB) dan Sertifikat Rumah Subsidi
Banyak orang senang waktu rumahnya sudah jadi dan kunci sudah di tangan—tapi lupa nanyain satu hal penting: “sertifikatnya mana?” Nah, di bagian ini kita bahas tuntas soal AJB, sertifikat rumah subsidi, dan proses balik nama supaya rumah kamu sah secara hukum dan bebas dari masalah di kemudian hari.
Apa Itu Akta Jual Beli (AJB)?
Akta Jual Beli (AJB) adalah dokumen legal yang menyatakan bahwa kamu sudah secara resmi membeli rumah dari pengembang, dan rumah itu sekarang jadi milikmu. AJB dibuat dan ditandatangani di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) atau notaris.
Fungsi AJB:
- Bukti transaksi jual beli yang sah menurut hukum
- Syarat utama untuk balik nama sertifikat
- Dokumen penting kalau suatu saat kamu mau jual rumah lagi
📌 AJB bukan sertifikat kepemilikan, tapi jembatan untuk dapat sertifikat atas nama sendiri.
Sertifikat Rumah Subsidi: SHGB vs SHM
Setelah akad kredit dan rumah diserahterimakan, kamu akan masuk ke tahap menunggu sertifikat tanah dan bangunan.
Biasanya, rumah subsidi punya status:
1. SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan)
- Sertifikat sementara dari developer
- Berlaku selama 20–30 tahun
- Harus di-upgrade ke SHM setelah rumah lunas
2. SHM (Sertifikat Hak Milik)
- Sertifikat tertinggi dan paling kuat secara hukum
- Menyatakan bahwa kamu pemilik sah penuh atas tanah dan bangunan
- Bisa diwariskan, dijual, diagunkan, atau dimodifikasi
📌 Beberapa rumah subsidi sekarang sudah langsung SHM sejak awal, tergantung kebijakan pengembang dan daerah.
Bagaimana Proses Balik Nama Sertifikat?
Setelah akad dan AJB selesai, developer akan mengurus balik nama sertifikat atas nama kamu. Proses ini meliputi:
- Penyerahan AJB dari notaris ke BPN (Badan Pertanahan Nasional)
- Pengurusan validasi pajak dan BPHTB (Biasanya ditanggung developer)
- Balik nama dari nama developer ke pembeli
- Penerbitan sertifikat SHM atas nama kamu
⏳ Estimasi waktu: 3–6 bulan setelah akad kredit (bisa lebih cepat atau lebih lama, tergantung daerah)
📌 Jangan lupa minta tanda terima atau bukti bahwa proses sertifikat kamu memang sedang berjalan!
Kenapa Harus Peduli Legalitas?
Karena legalitas = keamanan jangka panjang. Tanpa AJB dan sertifikat yang jelas:
- Kamu nggak bisa jual rumah dengan sah
- Nggak bisa mengajukan pinjaman jaminan rumah
- Rentan sengketa atau digugat pihak lain
Makanya, penting banget untuk memastikan semua dokumen rumah kamu lengkap, resmi, dan sesuai prosedur.
Punya rumah subsidi itu bukan cuma soal kunci dan bangunan, tapi juga soal hak kepemilikan yang sah. Pastikan kamu tidak cuma jadi penghuni, tapi juga pemilik resmi yang punya kekuatan hukum atas tanah dan bangunan tersebut.
FAQ Seputar Rumah Subsidi di Cianjur
Berikut ini adalah pertanyaan paling sering ditanyakan (dan dicari di Google) seputar rumah subsidi, khususnya yang berlaku di wilayah Cianjur. Simak baik-baik ya, bisa jadi ini menjawab keraguan kamu selama ini!
Apakah rumah subsidi bisa dibeli secara cash?
Apakah rumah subsidi bisa dibeli secara cash?
Umumnya tidak bisa. Rumah subsidi memang dirancang untuk pembelian melalui KPR FLPP, karena skema ini melibatkan subsidi bunga dari pemerintah. Kalau kamu ingin beli cash, biasanya kamu harus pilih rumah komersil atau cari developer yang punya dua tipe (subsidi dan non-subsidi).
Bisa nggak suami istri masing-masing beli rumah subsidi?
Bisa nggak suami istri masing-masing beli rumah subsidi?
Sayangnya nggak bisa. Karena program ini hanya berlaku untuk satu rumah per keluarga, dan keduanya harus menyatakan belum pernah menerima subsidi. Kalau istri sudah punya rumah atas nama sendiri, suami nggak bisa beli rumah subsidi lagi.
Apakah rumah subsidi bisa dijual atau over kredit di kemudian hari?
Apakah rumah subsidi bisa dijual atau over kredit di kemudian hari?
Bisa, tapi ada syaratnya. Biasanya, rumah subsidi tidak boleh dijual atau dipindah tangan dalam 5 tahun pertama. Setelah itu, kamu bisa jual atau melakukan over kredit sesuai prosedur bank dan notaris.
📌 Kalau melanggar aturan ini, bisa kena sanksi hukum atau penghapusan subsidi dari pemerintah.
Berapa lama proses KPR rumah subsidi disetujui?
Berapa lama proses KPR rumah subsidi disetujui?
Kalau dokumen lengkap dan tidak ada masalah dengan BI Checking, proses dari pengajuan sampai akad kredit biasanya memakan waktu:
- ± 2–3 minggu
- Kalau bank overload atau ada dokumen kurang, bisa molor sampai 1 bulan
📌 Selalu follow up developer atau bank untuk tahu status pengajuan kamu.
Bisa nggak rumah subsidi direnovasi setelah akad?
Bisa nggak rumah subsidi direnovasi setelah akad?
Bisa, tapi terbatas. Dalam 5 tahun pertama, biasanya ada aturan tidak boleh mengubah fasad depan rumah secara signifikan. Tapi renovasi kecil di bagian dalam (seperti pasang plafon, kitchen set, sekat ruangan) umumnya diperbolehkan.
📌 Kalau kamu mau renovasi besar, sebaiknya minta izin dulu ke pengembang atau Dinas Tata Kota.
Banyak orang batal beli rumah subsidi karena nggak ngerti aturannya atau takut ribet. Padahal kalau kamu tahu jalurnya, semua proses bisa dilalui dengan mudah dan aman. Semoga daftar pertanyaan ini bisa bantu kamu ambil keputusan dengan tenang dan percaya diri.
GET IN TOUCH